Kesehatan – Kanker hati lebih banyak terjadi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Hal ini berhubungan dengan masih tingginya kasus hepatitis (infeksi pada organ hati) di negara-negara tersebut. Hepatitis memang merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kanker hati.
Ada beberapa jenis kanker yang dapat menyerang organ hati. Jenis yang paling sering ditemui adalah hepatocellular carcinoma.
Hepatocellular carcinoma merupakan jenis kanker dengan jumlah kasus kematian nomor tiga tertinggi dibandingkan semua jenis kanker. Sebenarnya kanker yang terjadi di hati, lebih sering muncul akibat penyebaran dari organ-organ lain seperti usus besar, paru, dan payudara.
Pada tahap awal, kanker hati tidak menimbulkan gejala yang jelas sehingga mungkin tidak disadari oleh penderitanya. Biasanya gejala akan mulai terasa pada tahapan lanjut. Gejalanya meliputi:
- Kurang nafsu makan
- Warna kulit dan area putih bola mata kekuningan
- Nyeri perut bagian atas
- Penurunan berat badan secara drastis yang tidak jelas penyebabnya
- Mudah merasa kenyang
- Mual dan muntah
- Teraba massa di bawah tulang rusuk kanan bawah atau tulang rusuk kiri bawah
- Pembesaran perut
- Pelebaran pembuluh vena di area perut yang tampak di permukaan kulit
- Perdarahan yang abnormal, termasuk memar yang tidak jelas penyebabnya
Penyebab dari kanker hati belum diketahui dengan jelas. Namun, ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya kanker hati, di antaranya:
- Sirosis hati
Sirosis merupakan kondisi terbentuk jaringan parut di organ hati akibat kerusakan pada jaringan hati dalam jangka waktu lama (kronis).
- Hepatitis B dan C
Infeksi kronis atau jangka lama dari virus hepatitis B dan V dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker hati. Hepatitis B dan C umumnya ditularkan melalui hubungan seksual dan penggunaan jarum suntik bersama-sama.
- Riwayat kanker hati dalam keluarga
Seseorang dengan riwayat kanker hati dalam keluarga dapat lebih berisiko mengalami kanker hati pula.
- Konsumsi alkohol berlebihan
Mengonsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan setiap hari dalam jangka waktu bertahun-tahun dapat merusak jaringan hati. Pada akhirnya hal ini berisiko menimbulkan kanker hati.
- Diabetes
Pada diabetes, kadar gula darah melebihi batas normal dan tinggi. Keadaan ini dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker hati. Bahkan, risiko semakin besar bila seseorang mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak secara rutin dan memiliki riwayat hepatitis.
- Paparan terhadap zat aflatoksin
Aflatoksin merupakan zat yang terkandung di dalam jamur. Dapat ditemukan pada produk makanan yang berjamur seperti gandum, jagung, kacang tanah, kacang kedelai, dan kacang-kacangan lainnya. Paparan jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker hati. Karena itu, sangat penting memperhatikan kebersihan makanan tersebut sebelum dikonsumsi.
- Perlemakan hati
Akumulasi lemak di organ hati dapat menyebabkan perlemakan di organ hati. Keadaan ini dapat melambungkan risiko terjadinya kanker hati.
Gejala-gejala dari kanker hati memang sulit untuk dikenali, terutama pada tahap awal. Namun, Anda bisa melakukan beberapa upaya pencegahan, seperti:
- Hindari konsumsi alkohol berlebihan
- Menjaga berat badan ideal dan stabil
- Konsumsi makanan sehat dan bersih
- Lakukan vaksin hepatitis B
- Hindari hubungan seksual berganti-ganti pasangan
- Pastikan pasangan dalam keadaan sehat saat berhubungan seksual
- Hindari penggunan jarum suntik bersama-sama
Jika Anda merasa memiliki satu atau beberapa faktor risiko kanker hati, sebaiknya lebih sadar untuk memeriksakan diri ke dokter. Anda mungkin akan dianjurkan untuk melakukan skrining kanker hati. (rs/rvs)
Sumber: Klik Dokter